Pipe End Beveling
Memotong ujung pipa baja dan sambungan las tumpul untuk memudahkan pengelasan dan penyambungan, sehingga kualitas las meningkat. Standar ASME B16.25 menetapkan sudut pemotongan yang dapat diterima, biasanya berkisar antara 30° hingga 37,5°.
Pipe End Threading
Pemasangan ulir pada ujung pipa sesuai dengan NPT (ASME B1.20.1), LP (API Spec 5B untuk PIPA), BSP, dan Ulir API untuk OCTG memungkinkan penyambungan dengan komponen lain, sehingga meningkatkan penyegelan.
Dipotong sesuai panjang
Melakukan pemotongan sesuai panjang spesifikasi pelanggan untuk memastikan panjang pipa memenuhi persyaratan penggunaan.
Pelapis Anti-Korosi
A corrosion-resistant coating, such as 3LPE, 3LPP, FBE, or 3M/AkzoNobel/Hempel/Jotun International Paints, is applied to the surface of the steel pipe to extend its service life and prevent corrosion.
Mesin CNC
Melakukan pemesinan presisi melalui pembubutan, penggilingan, pengeboran, dan lain-lain, pada pipa baja.
Pembengkokan Dingin & Panas
Membengkokkan pipa sesuai gambar desain menggunakan teknik pembengkokan dingin atau panas memastikan pipa sesuai dengan bentuk dan sudut tertentu.
Ekspansi Induksi Termal
Teknologi pemanas induksi termal memperluas diameter pipa untuk mencapai pipa baja mulus berdiameter besar untuk kebutuhan khusus.
Pengelasan
Memanfaatkan berbagai teknik pengelasan (seperti pengelasan busur dan pengelasan TIG) untuk menyambung pipa baja, sambungan pipa, flensa, dll. sehingga membentuk struktur yang kompleks.
Pengobatan permukaan
Termasuk proses seperti sandblasting dan pemolesan untuk meningkatkan kehalusan dan daya rekat permukaan, serta meningkatkan ketahanan terhadap korosi.
Perawatan panas
Meningkatkan sifat fisik dan mekanis pipa baja (seperti kekerasan dan ketangguhan) melalui proses Annealing, Normalizing, Quenching, dan Tempering.
Penandaan dan Pengkodean
Menandai dan mengkode pipa baja untuk tujuan pelacakan dan pengelolaan.
Perawatan Lapisan
Menerapkan bahan anti-korosi di dalam pipa baja untuk meningkatkan ketahanannya terhadap korosi cocok untuk mengangkut media kimia.
Stamping dan Pembentukan
Peralatan stamping digunakan untuk membentuk pipa baja menjadi bentuk dan komponen tertentu.
Bending Test
Pengujian tekukan adalah pengujian mekanis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan lentur dan keuletan material, terutama logam dan komposit. Pengujian ini melibatkan penerapan beban pada spesimen hingga mengalami deformasi atau fraktur, yang memungkinkan penilaian kemampuannya untuk menahan gaya tekuk.
Ultrasonic Test
Teknologi pengujian ultrasonik digunakan untuk memeriksa cacat internal pada pipa baja, sambungan pipa, flensa, tempaan, dll. untuk memastikan kualitasnya.
Analisis Kimia
Analisis kimia merupakan prosedur dasar yang digunakan untuk menentukan komposisi dan sifat material, terutama logam dan paduan. Analisis ini penting untuk memastikan bahwa material memenuhi standar dan persyaratan peraturan yang ditentukan.
Tes keregangan
Uji tarik merupakan uji mekanis mendasar yang digunakan untuk menentukan kekuatan dan keuletan material, khususnya logam. Uji ini melibatkan penerapan beban uniaxial pada spesimen hingga patah, yang memungkinkan penilaian berbagai sifat material, termasuk Kekuatan Tarik Ultimate (UTS), Kekuatan Luluh, Perpanjangan, dan Pengurangan Luas.
Hydrostatic Test
Conducting hydrostatic tests on the steel pipes to check for sealing and pressure-bearing capabilities. Formula: P = 2St/D, where P is pressure, S is pipe wall stress as a percentage of yield strength, t is wall thickness, and D is diameter.
HIC & SSC Tests
Pengujian Hydrogen Induced Cracking (HIC) dan Stress Corrosion Cracking (SSC) sangat penting untuk mengevaluasi ketahanan retak pipa baja di lingkungan tertentu, khususnya di industri minyak dan gas. Pengujian HIC terutama dilakukan untuk mendeteksi retakan yang disebabkan oleh hidrogen, sedangkan pengujian SSC menilai kerapuhan material di bawah tekanan di lingkungan korosif.
Uji Dampak
Pengujian benturan merupakan metode evaluasi penting yang digunakan untuk menentukan ketangguhan dan keuletan material, khususnya logam, dalam kondisi pembebanan mendadak. Pengujian ini membantu menilai kemampuan material untuk menyerap energi dan menahan fraktur saat mengalami gaya benturan. Pengujian benturan standar meliputi pengujian Charpy dan Izod, yang mengukur energi yang diserap oleh material selama fraktur.
Hardness Test
Pengujian kekerasan merupakan metode evaluasi penting yang digunakan untuk menentukan ketahanan material terhadap deformasi, lekukan, atau goresan. Pengujian ini merupakan sifat penting untuk menilai kesesuaian material untuk berbagai aplikasi, khususnya dalam manufaktur dan rekayasa, termasuk HB (BHN), HRB, HRC, dan HV.
Flattening Test
The flattening test is a mechanical test used to assess the ductility and integrity of materials, particularly in welded joints and pipe sections. This test involves applying a compressive load to a specimen to determine its ability to withstand deformation without cracking.
Flaring Test
The flaring test is a mechanical test used to evaluate the ductility and integrity of pipe materials, particularly in welded joints. This test assesses a material’s ability to withstand deformation when subjected to bending or expansion, simulating conditions encountered in service.
Flanging Test
Flanging test is a mechanical test as per ISO 8494, DIN 50139, ASTM A370, which the end of a tube is bent by 90°. The test determines, through plastic deformation, whether tubes are suitable for flange formation. This test assesses a material’s ability to deform under stress without cracking, ensuring the reliability of flanged connections in various applications.